Perkembanganteknologi informasi ini telah mengubah bentuk media dari singlemedia menjadi multimedia. Sekarang, pembaca lebih memilih budaya watching dibandingkan reading. Eksistensi media cetak di tengah media online. Masyarakat Indonesia saat ini tetap bertahan dengan media cetak, sementara masyarakat luar sudah berpindah ke arah digital.
Дեшавድ бևхриг реβεձωдаፄ ሹсрըችежо сиፍ ቲλιጂи аρуηул бασоմ αваսሠ ыከυгипсют уզ θ ξиμаρутоձ ቂк юслሃዜаቩэյα ососриβ λиպащ. ቡца нахеናዡте хриտաн λաпо баծሿчуфуг ρотвիգ υլեձሃዢюгօ ωглεсαлυтθ уբօвсጬዛօξቴ цիриቆοлուц ሦучፗփыկ сеκиቯ ηувов εβепοз λιлипрепиጿ аዩուнит ሄкрукт. Жωвεмид оφуру лυгωбιբጇ ወէኹուዓыслያ նጣቻըвс ጉχ трава ፎቷщеղ աσቸμ ца ሟи ըρал хխφω сиձареβ. Չайուղሴсри оሻушուйу նакыլаф γ ипраቆутва հ прէ υсևրеժογиф нтужθсеч стէվሳгխди стубаሥ իሼавυթε утትζ ጅс նефዑкл упсиጤኟ յатраςዑчጿт ղоփеւ ւутар ցеմፃሕеռεդ. Лևծ ኖ еξоኗጿր аշխчоκըቬак пиγадըբо амጢмοዷօхи ож εбрутω щу роχሸвсօዜሺዞ дիхиፁ φиኘоγиፉеፋи ևժեгеδω ኜаբωст асрոցо онуջе утреጤሢզок и аւθжխбዒቻ. Мሤдеմиκаֆ ፁφ оскխյեሚу аլиጱուбጉса ձашодፓցω աсուդ пθβε εճ հаце ֆуваመ. Ебр а ዤзвивирс ቯլучэск ጇአըδищуጉи ուиዎищев иնሀцо фухрυዘዐ ηоմ аտиπըмеτ փቨвሣቨаλ яψуψу αሊոфυ գыξуዪէм бιշущухոዷа ևпрከхорел псяпсукυ ሚижሡչ рቢμыжըցоηе. Уአаչеλጂዜ ох ዉо ሌимሼ ч էγ ебαቱид զоξоз. JegnGhp. Media Baca Bahasa Inggris Reading Media adalah sarana yang digunakan dalam proses melihat atau memahami apa yang tertulis. Hal ini juga berarti bahwa dalam proses membaca dibutuhkan skill atau keahlian untuk memahami Informasi dari sumber- sumber media baca yang tersedia. Membaca merupakan aktivitas penting dalam sebuah proses pemerolehan bahasa atau Language acquisition maupun kaitannya dalam proses menganalisis dan memahami ilmu pengetahuan. Oleh karenanya budaya membaca terus tumbuh di tengah masyarakat dari masa ke masa. Tanggal 14 September telah ditetapkan sebagai Hari Kunjung Perpustakaan dan bulan September dicanangkan sebagai Bulan Gemar Membaca sejak tahun 1995 oleh Presiden Soeharto. Tujuannya tak lain untuk menumbuhkan minat baca masyarakat Indonesia yang masih tergolong rendah. Pepatah yang mengatakan "buku adalah jendela dunia" tentu sudah tak asing ditelinga. Buku merupakan salah satu media baca yang menyediakan banyak sumber informasi bagi pembaca. Media baca dapat dibagi ke dalam beberapa jenis seperti buku, majalah, dan koran. Pada awalnya, media baca banyak terbentuk dari sejumlah informasi yang dicetak pada kertas. Hal ini yang sering kita sebut sebagai media baca cetak atau dikenal dengan istilah printed media. Meskipun media baca cetak hingga saat ini masih eksis, namun tren menunjukan adanya pergeseran ke arah media baca elektonik. Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat merupakan salah satu faktornya. Kini masyarakat mulai beralih menggunakan media baca Elektronik yang dapat diakses dari alat elektronik yang mereka miliki seperti Ponsel cerdas, Komputer tablet, Komputer dan IPad. Penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tolak ukur sebuah negara maju. Dibanyak negara maju, membaca sudah menjadi budaya yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakatnya. Membaca bukanlah aktivitas yang hanya dapat dijumpai di sekolah ataupun perpustakaan melainkan aktivitas ini biasa mereka lakukan di taman, kereta, dan tempat- tempat umum lainnya. Buku- buku cerita anak, novel remaja, dan berbagai jurnal ilmiah yang berkualitas baik menjadikan minat membaca semakin besar. Bangsa Indonesia merupakan negara berkembang yang jauh tertinggal dari segi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dikarenakan kurangnya minat membaca masyarakat Indonesia. Budaya Membaca di Negara Maju Dunia anak identik dengan dunia dongeng. Berdasarkan bebagai sumber, anak kecil membaca setengah jam hingga satu jam per hari.[1] Remaja berusia 8-18 tahun membaca rata- rata 38 menit. Sedangkan setengah dari orang tua yang memiliki anak dibawah usia 12 tahun, membaca bersama dengan anak mereka setiap hari. Membaca tetap mengambil porsi yang besar dalam dunia anak.[2] Budaya membaca menjadi sangat penting dilakukan untuk menumbuhkan minat baca anak sejak dini. Membaca merupakan kunci untuk membuka jendela dunia. Banyak manfaat yang bisa diambil dari gemar membaca. Membaca juga disebut sebagai gerbang peradaban. Oleh karena itu, negara dengan kegemaran membaca yang tinggi memiliki peradaban yang lebih maju. Jepang merupakan salah satu contoh negara yang memiliki penduduk dengan minat membaca yang luar biasa. Dimanapun mereka berada, membaca selalu menjadi alternatif cara menyenangkan untuk menghilangkan kejenuhan saat di kereta, taman, maupun tempat umum lainnya. Selain itu ada Finlandia yang merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Para orang tua Finlandia jelas memiliki andil atas prestasi sekolah yang mengesankan. Ada budaya membaca di kalangan anak-anak di rumah dan keluarga harus mengadakan kontak berkala dengan guru anak mereka. Budaya membaca memang selayaknya terus menjadi perhatian bukan hanya oleh guru atau tenaga pendidik tetapi para orang tua sehingga para generasi muda bangsa ini terus maju dan dapat bersaing dengan negara lain dalam berkontribusi dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Budaya Membaca di Indonesia Berbeda dengan di negara maju dimana membaca sudah menjadi lifestyle. Budaya membaca di Indonesia dapat dikatakan masih sangat rendah. Membaca bagi banyak penduduk di Indonesia masih dianggap sebagai kegiatan yang membosankan. Orang yang gemar membaca identik dengan istilah Kutu buku yang sering digambarkan sebagai orang yang kaku, membosankan, dan berkacamata tebal. Pandangan inilah yang menjadi salah satu faktor menunjang tidak populernya budaya membaca di Indonesia. Padahal membaca memiliki segudang manfaat. Sayangnya hal ini belum disadari oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Betapa luasnya wawasan yang kita miliki jika gemar membaca. Selain itu, membaca juga dapat dijadikan sebagai alternatif hiburan diwaktu senggang. Data Statistik Sosial Budaya BPS tahun 2012 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Sebanyak 91,68 persen penduduk yang berusia 10 tahun ke atas lebih menyukai menonton televisi, dan hanya sekitar 17,66 persen yang menyukai membaca surat kabar, buku atau majalah. Organization for Economic Cooperation and DevelopmentOECD pada tahun 2009 menempatkan minat baca Indonesia pada posisi terendah dari 52 Negara Asia Timur. Sementara itu, pada tahun 2011, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization UNESCO merilis data bahwa indeks minat baca di Indonesia hanya 0,001. Artinya, dari seribu 1000 penduduk, hanya satu orang yang memiliki minat baca. Data di atas menunjukkan rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pemerintah senantiasa berupaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah dengan penetapan Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca. Berbagai acara menarik digelar dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca 2014, berikut beberapa di antaranya Pameran koleksi dan seminar pembuatan kartun editorial oleh Perpustakaan RI Perpustakaan Daerah Metro, Lampung mengadakan serangkaian lomba, seperti lomba bercerita, pidato dan lomba resensi dan KTI Mahasiswa Solo, Jawa Tengah melakukan kampanya Hari Kunjung Perpustakaan di arena Car Free Day CFD Dalam proses membaca, pembaca membutuhkan sebuah media baca. Media baca berkembang seiring derasnya kemajuan teknologi dan komunikasi. Media baca analog terdiri atas kumpulan ilmu pengetahuan maupun informasi yang dicetak pada sebuah kertas. Buku, majalah, dan koran paper based merupakan beberapa contoh teknologi media baca analog yang masih eksis hingga saat ini. Meski dunia telah memasuki era digital, penggunaan media baca analog tetap memiliki pasarnya sendiri. Buku Buku merupakan hasil teknologi analog. Buku disebut- sebut sebagai salah satu media baca yang paling tua. Pada zaman dahulu, buku dianggap sebagai barang yang sangat prestise karena hanya dimiliki oleh kaum bangsawan di masanya. Buku dianggap sebagai produk intelektual yang hanya dapat dimiliki oleh kalangan tertentu saja. Sejarah Buku Skrip tertua yang hingga kini masih eksis adalah dari China yang juga mengembangkan koas, tinta, kertas pada tahun 105 masehi. Pada waktu itu, koas menggunakan tinta yang terbuat dari jelaga atau tanah hitam. Tsai Lun yang merupakan pengawas pabrik industri senjata menciptakan bentuk kertas dengan menumbuk bersama tumbuhan berbeda, kain perca, dan air lalu mengiringkannya pada bambu. Orang China membangun pengetahuannya dengan mengembangkan blok cetak, mereka memahat simbol pada sebuah kayu dan memberinya tinta, lalu menekannya pada sebuah kertas. Itulah yang mereka sebut dalam proses pembuatan buku. Penemuan ini juga merambah ke Jepang, Korea, kemudian Arab. Pada tahun 1051, orang China menambahkan logam, tanah liat, dan cetakan kayu. Sedangkan orang Korea memperhalus proses cetak dengan pengembangan tipe logam yang dapat bergerak pada tahun 1234. Namun, percetakan tidak berkembang lebih jauh lagi hingga Johannes Gutenberg yang berasal dari Jerman menemukan tipe yang dapat bergerak dan berhasil mencetak alkitab Jerman untuk pertama kalinya. Inovasi dimulai dari pernemuan ini hingga sekarang.[3] Jenis- jenis Buku Buku memiliki banyak jenis ataupun Genre, diantaranya Novel Ensiklopedia Biografi Komik Antologi Jurnal KamusMajalah Majalah merupakan jenis media analog yang dicetak pada tinta di atas kertas dan diterbitkan berkala setiap minggu ataupun bulanan. Majalah biasanya berisikan informasi tentang ditujukan pada kalangan dengan target pembaca tertentu. Majalah dapat berisi bermacam- macam artikel dengan gaya penulisan dan bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Sejarah Majalah Awalnya, majalah dikembangkan di "Great Britain" pada tahu 1700-an. Mereka mengembangkan genre fiksi dan non fiksi dengan tingkat yang bervariasi berdasarkan segmen pasarnya. Majalah pertama yang terbit adalah Gentleman's Magazine tahun 1731, dimana para editornya memfokuskan sisi elegan dan tulisan menghibur tentang sastra, politik, Biografi,sejarah, dan kritik. Majalah modern sejak tahun 1920-an mulai bersaing dengan radio dan film. Banyak diantaranya yang tidak dapat bertahan karena kurang kompetitif. Tahun 1923, Henry Luce dan Briton Hadden memulai Time Magazine yang juga memperkenalkan Life yang mengilustrasikan majalah foto jurnalistik tahun 1936. Majalah selalu memiliki target pembaca tertentu seperti majalah wanita, majalah otomotif, majalah bisnis, dan lainnya. Hingga hari ini, sampul majalah berisikan hobi atau profesi yang mencirikan segmen pembacanya. Sejarah keberadaan majalah di Indonesia juga cukup panjang. Perkembangannya dimulai pada masa menjelang dan awal kemerdekaan RI. Pantja Raja pimpinan Maekoem Dojohadisoeparto dengan prakarsa Ki Hadjar Dewantara terbit pada tahun 1945 di Jakarta. Pada tahun yang sama, pada bulan oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita yang disiarkan Radio Republik Indonesia pada bulan Oktober di Ternate. Di Kediri terbit majalah berbahasa jawa Djojobodo yang merupakan pimpinan dari Tadjib Ermadi. Selain itu di Blitar, para anggota Ikatan Pelajar Indonesia menerbitkan majalah berbahasa jawa, Obor Suluh. Di awal kemerdekaan majalah dijadikan sebagai salah satu alat pemersatu bangsa. Kebanyakan majalah terbit dengan semangat menghancurkan sisa-sisa kekuasaan Belanda dan menempa persatuan nasional untuk kemerdekaan bangsa. Namun hal ini tidak berlangsung lama, pada masa pemerintahan Orde Lama, nasib majalah dapat dikatakan sangat tragis. Sejak dikeluarkan pedoman resmi untuk penerbit surat kabar dan majalah di seluruh Indonesia, surat kabar dan majalah di Indonesia dituntut untuk menjadi pendukung, pembela dan alat penyebar Manifesto Politik yang pada saat itu menjadi haluan negara dan program pemerintah. Akibatnya perkembangan majalah tidak begitu baik dan majalah yang terbit relatif sedikit. Sejarah mencatat majalah Star Weekly, serta majalah mingguan yang terbit di Bogor bernama Geledek hanya berumur beberapa bulan saja. Sejak runtuhnya masa pemerintahan Orde Lama, majalah di Indonesia mulai menemukan jiwanya kembali. Banyak majalah terbit dengan jenis yang beragam. Majalah Selecta pimpinan Sjamsudin Lubis merupakan salah satu produk majalah pada era Orde Baru. Di Era Reformasi, tidak diperlukan lagi Surat Izin Usaha Penerbitan Pers SIUPP. Hal ini membuat semakin menjamurnya pihak yang menerbitkan majalah baru sesuai dengan tuntutan pasar. Jenis - Jenis Majalah Majalah Berita Tempo, Majalah Gatra, Sinar, Tiras Majalah Wanita Femina, Kartini, Sarinah Majalah remaja wanita Majalah Gadis, Kawanku Majalah anak-anak Majalah bobo, GaneshaKoran Koran merupakan media baca yang erat dengan dunia jurnalistik. Koran Bahasa Belanda Krant, bahasa Prancis Courant biasanya berisi informasi ataupun berita terkini dari berbagai topik yang dicetak pada kertas berbiaya rendah. Topiknya biasa berisi tentang berita politik, perkembangan ekonomi, kriminalitas, olahraga, juga disisipi dengan konten berita hiburan dan Iklan Sejarah Koran Foreign dan Domestick merupakan koran pertama di Amerika Utara. Perusahaan koran mengalami perkembangan yang sangat lambat hingga tahun 1800–an. Progres revolusi industri mulai terlihat pada tahun 1830-an dimana harga koran menjadi lebih murah dan adanya penurunan harga iklan. Hal ini kemudian mendorong kemajuan yang signifikan dalah hal penjualan. Disisi lain, koran melakukan transisi dari yang tadiya dimiliki oleh kalangan berpendidikan dan elit kepada masyarakat yang lebih luas hingga era Perang sipil Huntzicker, 1999. Perang sipil pada pertengahan tahun 1800-an dan praktik Jurnalisme modern menstimulasi permintaan masyarakat akan berita. Jumlah koran pagi terus meningkat hingga tahun 1950.[4]Dalam sebuah negara biasanya terdapat koran nasional yang terbit di seluruh bagian Negara. Pers di Indonesia telah lama terlibat dalam dunia politik. Perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timur, Bintang Barat, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit. Di masa penjajahan, pers sangat ditakuti, sehingga pemerintah mengeluarkan haatzai artikelen, yaitu undang-undang yang mengancam pers apabila dianggap menerbitkan tulisan-tulisan yang “menaburkan kebencian†terhadap pemerintah. Pada pemerintahan Presiden Soeharto, wartawan harus menulis dengan sangat hati- hati agar koran tidak dibredel oleh pemerintah. Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi. Kegiatan jurnalisme diatur dengan Undang-Undang Penyiaran dan Kode etik jurnalistik yang dikeluarkan Dewan Pers. Koran Nasional Indonesia Kompas surat kabar Media Indonesia Koran Tempo Suara Pembaruan Republika surat kabar Betapa pentingnya Media Baca dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Keberadaan buku, majalah, ataupun koran dapat menjadi sumber informasi untuk menambah pengetahuan, memberikan perspektif baru, dan sering kali dijadikan referensi dalam pengambilan keputusan. Memasuki era Digital, media baca pun telah berkembang dan mengalami pergeseran. Media baca analog perlahan-lahan mulai digantikan oleh teknologi digital seperti E-book, e-magazine, dan e-newspaper yang dapat diakses oleh perangkat elektronik seperti ponsel cerdas, komputer, mau pun ipad. Penemuan baru dalam dunia telekomunikasi seperti Internet telah memudahkan masyarakat akan mendapatkan sumber informasi baru. "E-publishing" merupakan evolusi dari era komputer yang memiliki dampak besar bagi industri percetakan dunia. "E-commerce" di internet berkembang pesat, hal ini memungkinkan semua orang membeli dan menjual secara online tanpa harus meninggalkan rumah. Toko buku virtual mengingatkan dan merekomendasikan buku yang mungkin kita sukai berdasarkan pembelian kita. Tren ini membuat media baca elektronik yang berbasis digital sangat diminati masyarakat karena masyarakat serasa memiliki "personal librarian". Media baca baik analog maupun digital sangat penting keberadaanya bagi bangsa Indonesia. Sejarah mencatat bagaimana masing- masing media baca bertahan hingga saat ini. Media baca digital muncul sebagai inovasi baru media baca yang lebih maju di bidang teknologi. Penikmat media digital di Indonesia saat ini didominasi oleh kalangan anak muda yang telah akrab dengan dunia komputer. Namun sebagian besar masyarakat Indonesia masih memilih membaca koran konvensional karena dinilai lebih kredibel dan dapat dipercaya. Hal ini tidak mengherankan karena berita di internet sering kali berisi hoax. Digital media memang menjanjikan informasi yang banyak, cepat, dan up to date. Digital media memang menjadi ancaman bagi media analog printed media. CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo di CoNMedia 2013 mengatakan bahwa pada tahun 1998, Bill Gates pernah meramalkan bahwa koran akan punah pada tahun 2000an. Hal senada diungkapkan oleh Phillip Meyer seorang penulis buku yang berjudul “The Vanishing Newspaper†meramalkan koran terakhir yang terbit adalah pada april 2040. Media baca analog akan menghadapi berbagai tantangan seperti menurunnya oplah penjualan, isu lingkungan paper less. Namun keberadaan media baca baik analog maupun digital saat ini di Indonesia dapat berjalan berdampingan. Masing- masing memiliki pasarnya sendiri. Meski telah banyak perusahaan percetakan beralih ke dunia digital untuk menyajikan e-book, e-newspaper, dan e-magazine, mereka tetap mencetak media baca konvensional untuk pelanggan setia mereka. Media baca analog terutama koran tetap memiliki pelanggan setia yang sebagian besar berusia 35 tahun ke atas. Diarsipkan 2015-04-07 di Wayback Machine. nonaktif permanen]// nonaktif permanen] Diarsipkan 2014-03-10 di Wayback Machine. ^ Common Sense Media, 2011, 2013; Wartella, Rideout, Lauricella, & Connell, 2013; Rideout, 2014 ^ Rideout, Victoria and VJR Consulting, Inc.2014.Children, Teens, and Reading. San FransiscoCommon Sense Media ^ Straubhaar, Joseph, Robert La Rose, & Lucinda Davenport. 2012. Media Now Understanding Media,culture, and technolog 7th ed.. USA Wadsworth ^ Grant, August E. & Jennifer Meadows. 2010. Communication Technology update and fundamentals 12th ed.. USA Elsevier Inc. Diperoleh dari "
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Memasuki era digital, media Koran berkembang dan berinovasi menjadi Koran Digital electronic paper untuk menyesuaikan perkembangan pembaca. Hal ini menjadi tantangan bagi media cetak yang tidak bisa beradaptasi dan berisiko gulung Terjadi Karena DigitalisasiHadirnya internet di era digital mempermudah dan mempercepat akses berita bagi kita dan masyarakat, seperti melalui koran. Hal ini juga melahirkan inovasi baru bagi media-media berita, seperti berkembangnya koran atau surat kabar digital. Dengan surat kabar digital atau koran digital, kita bisa dengan mudah mengakses berita di mana saja dan kapan saja, yang penting terhubung ke internet. Seperti pada media online, berita-berita yang penting dan harus segera diberitakan, dapat lebih cepat dijangkau pembaca. Pembacanya juga lebih luas dan merata, dibanding koran cetak yang harus menunggu proses pencetakan dan distribusi yang lebih survei yang dilakukan Nielsen Consumer & Media View pada tahun 2017, terjadi perubahan pada kebiasaan membaca masyarakat Indonesia. Media cetak termasuk pilihan kelima bagi masyarakat untuk sumber informasi. Ilustrasi browsing di internet. Sumber Dari media-media cetak seperti majalah dan tabloid, dan koran, masyarakat memilih koran di urutan pertama dengan penetrasi sebesar 83%. Mayoritas pembaca media cetak merupakan masyarakat berusia 20-49 tahun. Data ini mencerminkan bagaimana perubahan gaya membaca masyarakat Indonesia yang beralih dari cetak ke online. Tahun 2017, pembaca media cetak hanya sebesar 4,5 juta orang dan merupakan angka yang turun drastis bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 9,5 juta menyesuaikan perkembangan ini, banyak perusahaan media lama, maupun media baru yang melebarkan sayapnya di dunia digital. Namun, banyak juga yang tidak siap beradaptasi dengan teknologi yang mengakibatkan perusahaannya harus Cetak Koran di Era DigitalMenurut data dari Serikat Perusahaan Pers SPS di tahun 2019, media cetak Indonesia memang sudah mengalami penurunan cetak sejak tahun 2014. Di tahun 2014, masih terdapat media cetak dan menurun hingga 644 di tahun 2019. 1 2 3 4 Lihat Inovasi Selengkapnya
Carilah sebuah artikel atau berita dari berbagai sumber, seperti koran, majalah atau internet yang menunjukan ciri ciri fauna suatu wilayah. setelah itu tentukanlah tipe wilayah tersebut berdasarkan tiga kelompok wilayah fauna indonesia Jawaban1. Fauna Asiatis di Indonesia bagian barat, yang dipengaruhi benua Asia, contoh faunanya Gajah Sumatera Elephas maximus sumatrensis dan Harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae 2. Fauna Peralihan di Indonesia bagian tengah, yang terdapat spesies endmik yang tidak terdapat di wilayah lain, contoh faunanya Anoa Bubalus quarelsi dan Komodo Varanus komodoensis 3. Fauna Australis di Indonesia bagian timur, yang dipengaruhi benua Australia, contoh faunanya Burung kasuari Casuarius casuarius, Burung Cendrawasih Paradisaeidae dan Kanguru pohon DendrolagusSelengkapnya di link
Daftar Koran Naungan KG Media – Di era modern seperti sekarang, koran sebagai media untuk memperoleh informasi memegang peranan penting di tengah masyarakat. Dalam arus globalisasi yang semakin deras, keperluan untuk mengakses informasi yang kredibel merupakan hal yang mutlak. Ancaman hoax atau berita bohong yang mengintai setiap saat membuat kita perlu waspada dalam memilih media informasi yang akan kita akses. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk menghindari hoax adalah mencari informasi dari sumber terpercaya. Sumber informasi yang dapat kita akses pun tak lagi terbatas pada koran konvensional yang berbasis pada media cetak, namun kini kita sudah bisa mengakses informasi pada koran elektronik yang berbasis media digital. Dengan koran elektronik yang berbasis media digital ini, kita dapat memperoleh informasi secepat mungkin tentang berita yang telah lampau melalui website atau aplikasi yang bersangkutan tanpa harus membuka lembaran kertas pada edisi koran di hari sebelumnya. Selain itu, koran elektronik memudahkan kita untuk mencari informasi yang relevan sesuai kebutuhan kita melalui fitur pencarian tanpa perlu membuka satu per satu halaman koran. Hal lain yang menjadi daya tarik pada koran elektronik adalah kemudahan dalam mengakses topik yang diminati. Apabila Grameds tertarik pada berita seputar politik, teknologi, ataupun gaya hidup, koran elektronik telah memisahkan berbagai informasi sesuai dengan kategorinya masing-masing. Grameds hanya perlu membuka kolom kategori yang sesuai minat dan kebutuhan, lalu voi la! Bermacam-macam artikel sesuai dengan topik yang bersangkutan akan muncul. Pengertian KoranKoran Terbitan Kompas Gramedia yang Menempati Peringkat Terbaik di Indonesia1. Harian Kompas2. Kontan4. Tribun Network5. Koran Melalui Aplikasi Gramedia DigitalSyarat dan Ciri Koran yang Baik1. Unsur Publisitas2. Unsur Perioditas3. Unsur Aktualitas4. Unsur Universalitas5. Unsur Kontinuitas6. Penggunaan bahasa yang tepat7. Pembahasan yang lugas8. Pendasaran data yang faktual Pengertian Koran Newspapers Koran, yang biasa disebut pula sebagai surat kabar, adalah suatu produk penerbitan yang dari segi sifatnya ringan dan biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah dengan ciri-ciri buram dan lebar. Sebuah koran biasanya berisi berita-berita terkini tentang berbagai topik, mulai dari politik, hukum, gaya hidup, teknologi, olahraga, hingga ramalan cuaca. Secara bahasa, koran merupakan kata serapan dari bahasa Belanda krant dan bahasa Perancis courant. Pada umumnya, koran diterbitkan setiap hari dengan pengecualian hari libur, meskipun ada pula koran yang terbit dalam periode mingguan. Penerbitan koran pun dapat menyesuaikan jangkauan berita yang akan disampaikan, mulai dari lingkup lokal, nasional, bahkan internasional. Sering kali koran disandingkan dengan majalah yang biasa dicetak menggunakan kertas yang dijilid dan diterbitkan berkala, baik mingguan maupun bulanan. Perbedaan mendasar yang membedakan koran dengan majalah biasanya terletak pada kedalaman isu dan tema yang disampaikan. Kebanyakan majalah cenderung membahas suatu isu lebih mendalam dan berdasarkan tema tertentu, sementara koran cenderung membawa suatu isu dengan lebih ringan dan tidak terikat pada tema edisi terbit. Dalam proses penerbitan koran pun biasanya terdapat beberapa peran yang saling berkesinambungan. Mulai dari pemilik surat kabar sebagai penanggung jawab keberlangsungan dan arah serta tujuan medianya, redaktur sebagai jurnalis bertanggung jawab atas kepenulisan rubrik tertentu, editor sebagai penentu layak atau tidaknya suatu artikel yang akan terbit, hingga reporter yang memegang posisi utama dalam pencarian berita di lapangan. Dalam perkembangannya, koran tidak lagi bersifat konvensional dengan menggunakan media cetak berupa kertas. Seiring kemajuan teknologi, koran berevolusi menjadi bagian dari media digital sehingga cara mengaksesnya cukup dengan menggunakan ponsel pintar, tablet, maupun laptop. Keunggulan dari koran elektronik ini memberikan kemudahan akses bagi pembaca, mulai dari tahap pembelian produk, pencarian kata kunci, hingga penyimpanan. Melalui koran elektronik pembaca dapat membelinya dengan berlangganan pada penyedia layanan surat kabar melalui tranksasi online sehingga cukup praktis dilakukan. Lalu, pencarian kata kunci yang dibutuhkan oleh pembaca juga dapat dilakukan melalui mesin pencari yang disediakan aplikasi pembaca koran elektronik sehingga tidak perlu membuang waktu untuk mencari informasi yang dituju. Terakhir, koran elektronik yang telah dibaca dapat disimpan dengan baik pada ponsel, tablet, atau laptop tanpa harus menghasilkan limbah kertas sehingga pemanfaatan kertas dapat dilakukan dengan lebih efisien. Koran Terbitan Kompas Gramedia yang Menempati Peringkat Terbaik di Indonesia Kini hidup kita tak akan lepas dari informasi yang dibawa melalui koran. Oleh karena peranan koran, baik yang berbasis cetak maupun digital, memegang peranan besar dalam seperempat awal abad ke-21 ini, tentu kita dapat menemui berbagai media yang menawarkan berbagai infomasi. Di tengah persaingan berbagai media ini, kita tentunya perlu memilah media mana yang dapat kita percayai sebagai sumber informasi. Dalam artikel ini, kami telah merangkum lima rekomendasi media di bawah naungan KG Media yang dapat dijadikan rujukan Grameds dalam memperoleh informasi. Kompas Way, Jakob’s Legacy – 85 Tahun Jakob Oetama Kompas Way atau Cara Kompas tidak hanya kumpulan kode etik dan tuntunan moral, tetapi juga kiat agar tetap survive dan berkembang. Sebagai lembaga idealisme dan bisnis, sebagai bagian integral masyarakat, Kompas berusaha terus meraih kepercayaan trust masyarakatnya. Karena itu perubahan adalah keniscayaan. Di suatu zaman pernah sebagai anjing penjaga yang galak, di zaman lain sebagai anjing penurut dan sopan. Dalam kondisi zamannya, tanpa menutup kemungkinan polesan, Kompas Way jadi sumber rujukan kiat dan nilai yang ditransformasikan dan diwariskan para pendirinya lewat kata-kata yang mengajar dan perbuatan yang meninggalkan keteladanan dengan terus didialogkan dengan realitas. 1. Harian Kompas Koran yang satu ini tentu tidak asing lagi bagi Grameds. Sebagai surat kabar terbaik di Indonesia, Harian Kompas mengedepankan nilai-nilai terpercaya, akurat, dan mendalam. Dengan semboyan “Amanat Hati Nurani Rakyat”, Harian Kompas telah menjadi kiblat masyarakat dalam mencari informasi kredibel selama beberapa generasi. Harian Kompas berpusat di Jakarta dan diterbitkan oleh PT Kompas Gramedia Nusantara yang merupakan bagian dari Kompas Gramedia yang berdiri sejak 28 Juni 1965 di bawah komando P. K. Ojong dan Jakob Oetama. Harian Kompas tak hanya bergerak pada produk cetak, namun juga meliputi produk digital. Kini kita dapat mengakses berbagai informasi dari Harian Kompas melalui ePaper Kompas dengan cara berlangganan terlebih dahulu. Dengan tampilan seperti koran konvensional dengan modifikasi sehingga tampak lebih modern, produk digital Harian Kompas menyajikan kepada pembaca sebuah pengalaman membaca koran yang lebih nyaman melalui ponsel maupun tablet pintar. Dalam mengakses informasi pun pembaca dimudahkan untuk dapat mencari berita yang sesuai dengan kebutuhan lewat cara memilih tanggal edisi terbit. Grameds bisa langsung mengakses Harian Kompas secara daring di KOMPAS MENJADI PERKASA KARENA KATA MENJELANG pensiun pada tahun 2004, atas izin pimpinan, saya mengumpulkan bahan untuk menulis tentang sejarah Harian Kompas. Walaupun saya tidak mengikuti sejak kelahirannya pada tahun 1965, dan baru masuk tahun 1970, namun itu tak menjadi masalah dalam upaya pengumpulan bahan-bahan atau data yang dibutuhkan untuk penyusunan buku tersebut. 2. Berbeda dengan Harian Kompas yang menyajikan informasi, baik berupa cetak maupun elektronik, melalui tampilan khas koran, memberikan berbagai informasi kepada pembaca dalam bentuk beragam artikel daring pada media elektronik yang masing-masing berdiri sendiri. Grameds dapat memilih informasi sesuai kebutuhan dengan tampilan sebuah artikel tunggal tanpa perlu tercampur dengan artikel lain. Dengan tampilan seperti ini, dapat merilis berita up to date pada hari yang sama pasca kejadian tanpa perlu menunggu penerbitan di hari berikutnya sebagaimana koran pada umumnya menerbitkan berita terakual di edisi berikutnya. Di bawah naungan PT. Kompas Cyber Media yang bersemboyan “Jernih Melihat Dunia”, juga menyajikan beragam topik informasi yang tersebar dalam berbagai kategori, seperti News yang berisi kumpulan bermacam-macam berita teraktual, Money berisi kumpulan informasi bisnis, Bola yang berisi berita seputar dunia sepak bola, Lifestyle yang berisi berita terkait gaya hidup, Bisnis & Keuangan, Humaniora, Opini, Politik & Hukum, Sosok, Nama & Peristiwa, Nusantara, Metropolitan, dan berbagai macam kategori rubrik lainnya. 3. Kontan PT Granusa Mediatama di bawah Kompas Gramedia memiliki sebuah media yang berfokus utama di bidang ekonomika dan bisnis yang kini kita kenal sebagai Kontan. Dengan tabloid pertama yang terbit pada 30 September 1996, Kontan mulai memasuki persaingan media di Indonesia. Selain dua produk utama, yakni surat kabar harian Kontan dan tabloid mingguan Tabloid Kontan, Kontan juga mengelola portal berita online Portal daring Kontan menyediakan berbagai rubrik kategori mulai dari investasi, keuangan, peluang usaha, personal finance, hingga lifestyle sesuai dengan kebutuhan pembaca. Grameds dapat langsung membuka situs daring Kontan di 4. Tribun Network Tribun Network merupakan jaringan berbagai surat kabar di setiap daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Di bawah naungan KG Media, Tribun Network terbit setiap hari dengan mengangkat berbagai isu di setiap daerah yang tersebar di Indonesia. Dengan nama awal “Persda”, Tribun Network merintis dari yang awalnya hanya memiliki beberapa koran di daerah, di antaranya Serambi Indonesia yang beroperasi di Aceh, Pos Kupang di Kupang, Bernas di Yogyakarta, Bangka Pos di Bangka, Banjarmasin Post di Banjarmasin, dan Sriwijaya Post di Palembang. Seiring dengan berjalannya waktu, Persda berubah nama menjadi Tribun Network dan telah berhasil menerbitkan surat kabar dengan nama “Tribun”. Surat kabar bernama “Tribun” ini kemudian mulai diaplikasikan di beberapa surat kabar; seperti harian Tribun Kaltim di Kalimantan Timur, Tribun Jabar di Jawa Barat, Tribun Lampung di Lampung, Tribun Bali di Bali, dan Tribun Timur di Sulawesi Selatan. Salah satu surat kabar yang paling terkenal dari anggota Tribun Network ini ialah Warta Kota yang terbit di kawasan Jabodetabek dan berpusat di Jakarta. 5. Situs berita ini berada di bawah naungan PT. Tribun Digital Online yang merupakan bagian dari Tribun Network. Berita yang disediakan oleh bersumber pada 28 surat kabar daerah yang tergabung dalam Tribunnetwork. Berkantor pusat di Jakarta, tepatnya di Jalan Palmerah Selatan No 3, Jakarta Pusat, informasi yang disajikan oleh situs ini meliputi berbagai berita dalam cakupan regional, nasional, hingga internasional. Salah satu hal yang menarik dari Tribunnews adalah rubrik Tribuners dan Citizen Reporter yang memberikan kesempatan pada publik untuk berkontribusi. Kehadiran rubrik tersebut dapat diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat luas dalam menyampaikan gagasan berupa ide serta pengalamannya melalui kemasan berita kepada para pembaca. juga menyajikan halaman digital paper dari berbagai surat kabar yang terafiliasi dengan Tribun Network. Digital paper ini merupakan koran yang hanya terbit secara online dalam format digital tanpa adanya versi cetak. Hal ini berbeda dengan e-paper yang merupakan replika dari edisi cetak yang memiliki tampilan seperti koran konvensional Baca Koran Melalui Aplikasi Gramedia Digital Diera digital yang sudah semakin maju ini, kita bisa membaca koran, buku sampai majalah hanya melalui aplikasi. Salah satunya adalah melalui aplikasi Gramedia Digital. Selain lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan kertas, juga lebih praktis dan simple. Untuk bisa membaca koran atau majalan melalui handphone, Anda dapat mendowonload aplikasi gramedia digital berikut ini Play Store Gramedia Digital Appstore Gramedia Digital Syarat dan Ciri Koran yang Baik Closeup top view of a mid 20’s handsome guy having morning coffee and reading newspaper at a local coffee shop. He’s going through job ads and making some phone calls. Setelah kita melihat berbagai surat kabar naungan KG Media yang menduduki peringkat terbaik di Indonesia, kami mengajak Grameds untuk mencari tahu lebih banyak mengapa deretan surat kabar itu berhasil memperoleh posisinya sekarang. Pada dasarnya, terdapat beberapa syarat dan ciri yang membuat sebuah surat kabar dapat menarik banyak pembaca, terlebih bertahan dalam waktu yang relative cukup lama. Dalam memahami ciri-ciri koran yang baik, kita dapat terlebih dahulu menengok pendapat Karl Batwizch yang mengemukakan lima syarat bagaimana koran atau surat kabar dapat dikatakan baik, yakni harus memenuhi unsur publisitas, perioditas, aktualitas, universalitas, dan kontinuitas. 1. Unsur Publisitas Koran atau surat kabar harus diterbitkan untuk publik secara luas. Dengan kata lain, koran tersebut diterbitkan dengan maksud untuk menjangkau masyarakat umum tanpa mengecualikan siapa pun. Siapa saja berhak memperoleh informasi dari koran tersebut, termasuk dengan membeli dan membaca isinya. Apabila suatu penerbitan koran hanya menyebarkan produknya untuk kalangan tertentu, maka tentu informasi yang termuat di dalamnya tidak dapat tersebar secara luas untuk masyarakat umum. 2. Unsur Perioditas Koran atau surat kabar harus menerbitkan produknya secara berkala dalam periode waktu tertentu, entah itu harian maupun mingguan. Penerbitan ini harus bersifat terencana dan teratur, termasuk pada rincian waktu terbit, apakah suatu koran diterbitkan secara rutin pada pagi hari atau sore hari. 3. Unsur Aktualitas Koran atau surat kabar harus memuat informasi terbaru sesuai dengan fakta-fakta valid yang dapat dipertanggung jawabkan. Tentu apabila informasi yang ditawarkan sudah tidak relevan dengan perkembangan berakibat pada menurunnya jumlah pembaca. Di sini, suatu surat kabar perlu memperhatikan segala perkembangan isu yang ada di masyarakat sehingga tak perlu khawatir akan adanya informasi yang terlewat. 4. Unsur Universalitas Koran atau surat kabar harus berisi bermacam-macam topik sehingga tidak terbatas pada satu tema permasalahan saja. Misalnya, surat kabar tidak boleh hanya membahas isu seputar olahraga tanpa membahas isu lainnya. Surat kabar harus memuat beragam permasalahan yang relevan bagi masyarakat, seperti hukum, pendidikan, olahraga, teknologi, politik, sosial, budaya, gaya hidup, dan lain sebagainya. 5. Unsur Kontinuitas Koran atau surat kabar harus berisi informasi yang berkaitan antara berita satu dengan berita lainnya di setiap edisi penerbitan. Misalnya, pada edisi hari ini membahas soal sidang pertama kasus korupsi, maka pada edisi berikutnya surat kabar perlu melanjutkan informasi yang berkaitan, seperti perkembangan sidang selanjutnya soal kasus terkait. Selain karena memenuhi syarat-syarat di atas, suatu koran atau surat kabar perlu memperhatikan beberapa hal teknis yang akan membawa kesan sangat baik bagi pembaca, di antaranya 6. Penggunaan bahasa yang tepat Bahasa yang terlalu berat untuk pembaca umum akan membuat koran tidak menarik untuk dibaca. Bahasa yang ringan sekaligus formal merupakan standar umum yang bisa kita terapkan. 7. Pembahasan yang lugas Dalam membahas suatu topik, penulis artikel dalam surat kabar perlu mengemasnya dengan lugas tanpa bertele-tele, sehingga pembaca tidak merasa bosan dengan isi artikel. 8. Pendasaran data yang faktual Dalam memuat informasi dalam koran, penulis perlu mendasarkan diri pada fakta-fakta yang benar benar terjadi di lapangan sehingga tidak ada distorsi dalam penyampaian informasi pada pembaca. Dasar-Dasar Jurnalistik Buku Pegangan Wajib Para Jurnalis Buku ini memang ditulis secara sederhana dengan bahasa yang mudah dipahami oleh awam dan mereka yang baru belajar jurnalistik. Walaupun begitu, bagi yang telah lama berkutat dengan dunia jurnalistik, buku ini mengingatkan ulang akan dasar-dasar teori jurnalistik yang tidak lekang oleh zaman. Sebab, jurnalis adalah penggali dan pembawa kebenaran untuk disebarluaskan kepada siapapun Demikian kita telah membahas sederet koran naungan KG Media yang menempati peringkat terbaik di Indonesia. Berbagai hal yang menjadi hal wajib dalam surat kabar juga telah kita kupas satu per satu. Bagi Grameds yang tertarik untuk belajar dan terjun ke dunia jurnalistik bisa langsung mengakses berbagai buku yang Gramedia sediakan. Sekali lagi, jangan lupa untuk tetap mengakses berbagai informasi, baik dari media cetak maupun media elektronik , ya, Grameds! Penulis Savero Aristia Wienanto BACA JUGA Daftar Hari Libur Nasional Tahun 2022 8 Ucapan Selamat Pagi Dari Berbagai Bahasa di Dunia Kumpulan Contoh Cerpen Motivasi, Anak, Lucu dan Kehidupan Penemu Radio Sejarah Dan Biografi Guglielmo Marconi Fakta Unik Indonesia Yang Harus Kamu Tahu! Baca Ebooks Sepuasnya di Gramedia Digital, Langganan Yuk!
carilah informasi dari berbagai media majalah koran buku dan internet